Usaha Gula Merah dari Tebu, bentuk Kemandirian Petani Tebu Jember

Di tengah sulitnya kondisi budidaya tebu tahun belakangan ini karena beberapa faktor seperti impor, pajak, cuaca dan lain lain justru menumbuhkan kreativitas petani tebu. Seperti petani tebu di kecamatan mayang kabupaten Jember, beberapa petani mendirikan usaha pengolahan gula merah dari tebu. Bila selama ini gula merah kita kenal dari aren tapi gula merah yang satu ini terbuat dari bahan dasar tebu.

Sepanjang tahun 2017 sulit bagi petani tebu untuk mendapatkan hasil maksimal terutama imbas dari kebijakan pemerintah. Kebijakan yang paling terasa memukul petani adalah impor gula yang cukup besar selain pajak. Pada 2018 ini hal tersebut sepertinya tidak akan berubah karena pemerintah di awal tahun ini tetap mengadakan impor gula.

“Karena kondisi itu saya bertekad untuk terus mengembangkan usaha gula merah dari tebu ini. Bila di setor ke PG hasilnya ya gitu gitu saja, karena impor gula kita sulit berada di harga yang bagus, rendemen juga segitu-gitu saja” kata Muzamil, pemilik usaha gula merah.

Pengurus DPD APTRI Nusantara 11 mendukung kemandirian dan kreativitas petani tebu ini. Saat mengunjungi usaha gula merah ini, pengurus mendapat masukan kendala-kendala yang dihadapi. Hal utama adalah di pemasaran, sementara untuk bahan baku tebu ketersediaannya terasa cukup. Untuk gula merah dari tebu ini biasanya cocok untuk di gunakan pada pemanis kecap, juga bisa digunakan untuk pemanis di industri makanan lainnya.

Untuk membantu mengembangkan usaha anggota DPD APTRI Nusantara 11 ini terutama pemasaran di industri makanan dan minuman, silahkan menghubungi pengurus DPD APTRI Nusantara 11. Semoga usaha mandiri dan kreatif ini bisa terus berkembang.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *